Warungdowo - Tingkat kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah untuk mendonorkan darah masih sangat rendah, bila dibanding masyarakat perkotaan. Alasan yang paling klasik ialah disebabkan takut akan jarum suntik.
Seperti yang terjadi pada kegiatan Donor Darah yang digelar di Graha NU Kabupaten Pasuruan, yang terletak di Desa Warungdowo pada Rabu (16/3). Dari 100 kantong darah yang disiapkan oleh UTD PMI Kabupaten Pasuruan hanya 27 saja yang terisi. Padahal sosialisasi sudah dilakukan lewat sosial media, namun yang hadir tidak sampai separuh dari quota yang disiapkan.
Sementara itu pada gelaran Donor Darah dalam rangka Harlah ke-99 Nahdatul Ulama di tempat lain seperti di Pondok Pesantren Al Yasini cukup banyak yang berpartisipasi yaitu sebanyak 186 orang dan di Pondok Pesantren Besuk hanya terkumpul 20 kantong darah.
Mengutip aa.com, sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan darahnya sama sekali. Donor darah untuk membantu orang yang membutuhkan juga bisa mendatangkan sebuah kepuasan psikologis. (ed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar