Warungdowo - Seni adalah seni itu sendiri yang
hidup dalam diri manusia. Biasanya mengandung makna pesan
moral yang tersirat dan biasa dijadikan pelajaran kehidupan oleh
para penonton atau menikmat pertunjukan yang telah di tampilkan. Kampung
pulih asri Rw 1 Desa Warungdowo mempunyai cara sendiri untuk berekspresi dalam
kemerdekan yang ke- 77 tahun. Mereka sangat ekspresif dalam menyuguhkan
beberapa tampilan yang akan di tampilkan, bukan soal main-main dalam berkarya
meskipun kampung pulih bergaya desa. Tak kalah dengan penampilan
oleh aktor, penari, penyanyi yang profesional. Panitia perayaan lomba 17
Agustus memberikan wadah bagi anak-anak maupun remaja untuk menunjukkan bakat
yang di miliki. Pentas seni yang di tampilkan pada puncak perayaan HUT
RI tak hanya menyuguhkan penampilan yang menghibur saja tetapi juga
mendidik. Warga Kampung Pulih punya segudang bakat yang terpendam dalam
dunia panggung pertunjukan. Anak-anak kecil pun merdeka dalam mengekpresikan
pertunjukan tentang masa dimana Indonesia menderita di tangan-tangan kolonial
Belanda dan Romusha Jepang. Tak hanya itu, para pemuda pemudi serta
anak-anak juga menampilkan beberapa tarian daerah yang notabenya sudah mulai
dilupakan oleh para remaja di zaman ini.
Keseruan pentas seni di kampung Pulih tak sampai di situ saja, masih banyak penampilan-penampilan dari warga yang sangat menghibur. Salah satunya yaitu drama tentang kisah zaman dahulu yaitu timun mas. Pada era ini generasi muda sudah sangat minim pengetahuannya tentang dongeng-dongeng nusantara. Maka dari itu, penampilan drama ini selain menghibur juga sekaligus memberikan pengetahuan baru khususnya para generasi muda karena dongeng-dongeng nusantara ini juga termasuk warisan budaya yang harus di jaga kelestariannya. Jika dilihat dari proses perayaan HUT RI ini saja, warga kampung Pulih bisa dikatakan sebagai sumber daya manusia yang maju. Baik dari segi pemikiran maupun perilakunya. Bukan hanya itu, kekeluargaan yang terjalin antar warga juga sangat amat baik sehingga menimbulkan banyak dampak positif mengingat jumlah penduduknya yang tidak terlalu banyak.
Kembali lagi dimalam puncak perayaan HUT RI
(28/08), acara semakin ramai dengan penampilan para balita yang menampilkan
fashion show dengan percaya diri. Tubuh yang mungil, wajah yang lugu, serta
gerak gerik yang menggemaskan lantas membuat penonton bersorak gemas. Aksesoris
di rambut dan tangan, dan juga iringan lagu yang menyertai penampilan mereka
semakin menarik perhatian. Kepercayaan diri yang mereka miliki di usia yang
masih kecil tentu memberi dampak besar bagi tumbuh kembangnya nanti. Di
sela-sela pertunjukan para warga juga di selingi dengan penampilan karaoke dari
para finalis lomba karaoke yang terlah dilaksanakan sebelumnya. Para finalis
baik dari kalangan anak-anak sampai dewasa diberikan kesempatan untuk
menampilkan satu lagu. Mendekati akhir acara, para mahasiswa KKN-T Uniwara STIT
PGRI Pasuruan juga ikut memberikan penampilan berupa damatisasi puisi. (Risa Camelia)